Qudra mengatakan empat orang tewas di Jebaliya, di utara Jalur Gaza, dan dua lainnya di Deir el Balah di selatan Gaza, seperti dilansir surat kabar the Straits Times, Sabtu (12/7).
Kemudian tak lama setelah itu, seorang remaja 17 tahun tewas dalam serangan di Kota Gaza, kata dia.
Para korban terbaru meningkatkan jumlah korban tewas menjadi 112 orang sejak Israel mulai meluncurkan 'Operasi Pelindung (wilayah) Ujung' pada Selasa pagi, dalam upaya menghentikan serangan roket lintas-batas dilancarkan kelompok-kelompok gerilyawan.
Sejak itu, gerilyawan Gaza dilaporkan telah menembakkan sekitar 520 roket dan mortir yang menyerang Israel, sekitar 140 roket berhasil dicegat oleh sistem pertahanan rudal Israel Iron Dome, kata pernyataan militer negara Yahudi itu kemarin.
Ini adalah kekerasan paling mematikan sejak November 2012, dengan semakin banyak roket ditembakkan ke Yerusalem dan Tel Aviv dan bahkan sejauh sampai ke kota utara Israel di Haifa.
Sejauh ini, menurut mereka, tidak ada warga Israel yang tewas.
Seorang tentara Israel terluka parah dalam serangan mortir pada Kamis malam, dan seorang pria lain terluka sangat serius ketika sebuah roket menghantam sebuah pompa bensin di kota pelabuhan di sebelah selatan Israel di Ashdod pada Jumat pagi.
Dua tentara Israel menderita luka ringan di sepanjang perbatasan dengan Gaza saat gerilyawan Palestina menembakkan sebuah rudal anti tank.
Sementara seorang wanita tua mengalami sedikit terluka ketika sebuah roket menghantam rumahnya di kota selatan Beersheva.
Israel telah resmi memanggil sekitar 40.000 tentara cadangan dan mengancam akan menggelar operasi darat untuk membasmi serangan roket dari Gaza.
Sumber:http://www.merdeka.com/dunia/korban-tewas-serangan-israel-ke-gaza-capai-112-orang.html
0 komentar:
Posting Komentar